Powered by Blogger.

Wednesday, September 3, 2014

BELAJAR PADA SAMBAL, DALAM MENYIKAPI PERBEDAAN

BELAJAR PADA SAMBAL, DALAM MENYIKAPI PERBEDAAN
"Cobalah sampean belajar pada sambal, apapun jenis dan bentuknya. Kenikmatan yang sampean dapatkan dari sambal itu sebenarnya bukan berasal dari satu jenis hal, kan? Tapi persatuan dan kesatuan dari semua jenis hal, baik itu garam, cabai, bawang putih, bawang merah, ketumbar, serta bahan lainnya.
Dari kesemuanya itu sangat berbeda baik dari keluarga tumbuhannya, kalaupun tidak begitu berbeda ya sedikit saja bedanya. Yang membedakan hanya jumlahnya, kadang cabai menjadi mayoritas kalau si penikmat ingin sambal pedas, kadang bahan lainnya yang mayoritas. Persamaan hanya berhubungan dengan banyak dan tidak jumlahnya. Kalau sampean makan cabai atau garam sendiri, tanpa bahan lainnya, ya bukan sambal namanya, kan?
Coba sampean tempatkan diri sampean dalam ulekan sambal itu, siapakah sampean sebenarnya? Cabaikah, garamkah, bawang putihkah, atau apakah sampean perannya? Kalau sampean masih bingung asal-usul sampean juga perbedaan sampean dengan lainnya yang ada dalam ulekan, ya sampean hanya akan mengalir saja.
Sampean harus tahu siapa sampean, perbedaan dengan lainnya apa, sehingga bisa mengerti peran sampean dalam ulekan itu apa. Apakah membuat pedas, apakah membuat asin, ataukah membuat manis. Sehingga ketika diulek, disatukan, sampen bisa memaksimalkan diri sampean karena memiliki apa yang dibutuhkan lainnya yang berbeda dengan sampean. Perbedaan sampean dengan yang lainnya harus disadari sebagai bentuk bahwa yang lain membutuhkan sampean dan sebaliknya.
Akhirnya tercapailah keseimbangan. Sambal tidak terlalu asin atau manis, juga tidak terlalu pedas atau hambar. Nah, itulah bhinneka tunggal ika, yang bisa ditambahi sedikit sehingga menjadi bhinneka manunggal ika. Karena kesatuan harus didahului oleh persatuan, karena untuk melebur, harus mengetahui diri yang sejati.
Jadi, berperanlah dalam sambal persatuan dan kesatuan di manapun langit sampean junjung, dan bumi sampean pijak. Sadari perbedaan sampean dengan lainnya karena itu Unique Selling Point, keunikan, sampean. Lantas lihatlah perbedaan-perbedaan yang ada dan keterkaitannya dengan asal-usulnya, dan dari situ, tanamkan betul-betul bahwa perbedaan menandakan bahwa sejatinya segala hal harus saling berkenalan dan saling melengkapi.
Kenapa? Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan, kan?" Ujar Kang Sabar di depan puluhan calon ksatria yang haus pada sejarah bhinneka tunggal ika.

Penulis : Ihda A. Soduwuh

0 comments:

Text Widget

Recent Posts

Blogger Pages

  © www.buah-hatiku.ga